Bubur Ayam Favorit yang Hanya Buka di Minggu Pagi

Selain menjadi tempat berolahraga, Car Free Day (CFD) di kawasan Thamrin – Sudirman menjadi momen favorit untuk menikmati berbagai jajanan. Banyak warga yang datang ke lokasi CFD di minggu pagi ini hanya untuk mencicipi berbagai macam street food yang dijajakan pedagang kaki lima. Mulai dari telur gulung, cilok hingga nasi pecel bisa dinikmati di CFD.

Salah satu makanan favorit saya di CFD adalah Bubur Ayam Mas Aris. Lokasinya di depan mall FX Sudirman, sebelah gerbang utama Gerbang Gelora Bung Karno (GBK) bertuliskan Citius, Altius, Fortius. Jika datang dari arah blok M, belok kiri ke jalan pintu satu senayan. Di sebelah kiri, lapak kedua dari gerbang utama GBK.

IMG_20200223_092654

Bubur Ayam ini sudah menjadi semacam “ritual” minggu pagi saya. Diawali lari pagi di sekitaran CFD, lalu ditutup dengan sarapan bubur ayam.

Tak seperti bubur ayam yang umum ditemui di Jakarta, bubur ayam  ini tidak ada kuahnya. Buburnya sendiri sudah cukup gurih. Selain ditaburi lada, Bubur Ayam Mas Aris juga ditambah kecap asin serta minyak wijen. Topping bubur ayam terdiri dari potongan daging ayam, cakwe, pangsit serta soun kering. Opsional bisa ditambah telur. Kombinasi topping yang jarang ditemui di penjual bubur ayam lainnya. Bubur yang gurih serta kombinasi topping yang khas inilah yang membuat Bubur Ayam Mas Aris terasa lezat. Kalau kata almarhum Bondan Winarno, maknyuss! Harga satu porsi Bubur Ayam Rp 15.000 belum termasuk telur.

Bubur ayam lengkap dengan toppingnya

Saya sempat berbincang dengan mas Aris, sang pemilik. Ia menyiapkan lapaknya dari pagi, jam 5 biasanya sudah mulai standby di kawasan CFD. Kalau jam 5 sudah standby, lantas masak jam berapa, tanya saya. “Biasanya jam setengah dua pagi sudah mulai menyiapkan masakan, sebelum subuh sudah dikemas supaya pagi sudah bisa dibawa ke sini.”, jawab mas Aris. Jika cuaca sedang cerah dan banyak yang datang ke CFD seringkali bubur ayam mas Aris sudah habis jam 9 pagi. Namun jika cuaca agak mendung dan pengunjung CFD sedikit, lapak mas Aris bisa buka sampai sekitar jam 10.

Sayangnya bubur ayam favorit ini hanya buka seminggu sekali. Sehari-harinya mas Aris berjualan bakso malang di gedung Intiland. Saya pun bertanya kenapa tidak menambah gerobak untuk berjualan bubur ayam di hari kerja. “capek mas”, sahut mas aris singkat.

Mungkin karena hanya buka di minggu pagi ini yang membuat Bubur Ayam mas Aris terasa istimewa. Untuk merasakan lezatnya harus diawali perjuangan bangun pagi di hari libur lalu menuju kawasan CFD. Belum lagi harus antri dengan pelanggan lain dan datang sebelum jam 9 jika tak mau kehabisan.

3 pemikiran pada “Bubur Ayam Favorit yang Hanya Buka di Minggu Pagi

  1. aku kalp beli bubur ayam juga selalu gak pake kuah.. ini model bubur ayam gagrak mana ya? yang biasa beredar di Jakarta biasanya gagrak Cirebon atau Bandung.. 🤔

Tinggalkan Balasan ke Zam Batalkan balasan